Kanker serviks mulai dicermati lebih lanjut sejak berita terkait artis ibukota yang harus meregang nyawa akibat penyakit tersebut heboh diberitakan di berbagai media. Sebelumnya, hanya segelintir pihak yang memerhatikan isu tersebut.

Setelahnya, berbagai pencegahan dan penanganan dini terkait penyakit tersebut pun santer diberitakan. Saya termasuk salah satu perempuan yang merasa harus waspada atas penyakit ini. Dari berbagai sumber, saya mendapatkan informasi bahwa vaksin kanker serviks/HPV dan tes Papsmear adalah salah satu rangkaian yang tepat untuk dilakukan bagi mereka, khususnya perempuan yang telah aktif secara seksual untuk bisa mengantisipasi kanker serviks secara tepat.
Dengan memantapkan hati dan niat, akhirnya pada bulan Januari 2018 lalu, saya pun bergegas menuju ke RS Azra Bogor untuk melakukan test Papsmear. Sebagai informasi tambahan, tes Papsmear ini bisa dilakukan di rumah sakit oleh dokter kandungan atau melalui laboratorium semacam Prodia. Saya sendiri memilih untuk langsung melakukan pemeriksaan Papsmear tersebut pada dokter kandungan. Prosesnya sendiri sangat cepat, hanya sekitar 5-7 menit dan saya pun dipersilahkan untuk duduk di kursi yang ada alat penyangga (stirrups) untuk menempatkan kaki kanan dan kiri, sehingga memudahkan kita untuk mencapai posisi “mengangkang sempurna” (dengan posisi lutut ditekuk) hahaha. Maaf agak vulgar, tapi memang begitulah adanya. Dokter pun akan memasukkan jarinya ke dalam (maaf) vagina dan sedikit melakukan penekanan pada area-area tertentu, lalu bertanya apakah ada rasa sakit. Beruntung saya tidak merasakan sakit sedikitpun selama proses tersebut berlangsung, dan dokter yang kebetulan perempuan itu pun memberi tahu bahwa kondisi mulut rahim saya dalam keadaan baik walaupun ada sedikit keputihan, yang katanya masih di ambang normal. Puji Tuhan. Selama proses Papsmear tersebut, dokter berusaha mengambil sample sel serviks dengan menggunakan spekulum. Di lain pihak, ada teman saya yang melakukan test ini dikarenakan selalu merasa sakit saat berhubungan intim, ternyata didapatkan hasil bahwa posisi rahimnya yang agak tinggilah yang membuatnya sering merasa sakit.
Beberapa pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan terkait test Papsmear ini sbb:
- Berapa harga test Papsmear tersebut?
Untuk pengecekkan di RS Azra Bogor, harganya sekitar 135 ribu, belum termasuk biaya konsultasi dokter kandungan (jika ingin sambil berkonsultasi seperti saya).
- Pada usia berapa sebaiknya kita melakukan Papsmear?
Umumnya disarankan untuk wanita yang berusia di atas 21 tahun atau telah aktif secara seksual.
- Seberapa sering harus menjalani Papsmear?
Bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali atau sesuai anjuran dokter.
- Apa yang harus dilakukan sebagai persiapan untuk dapat mengikuti test Papsmear tersebut?
Tidak melakukan hubungan intim selama 48 jam sebelum test.
Sebaiknya tidak sedang dalam kondisi menstruasi karena akan mengaburkan hasil pemeriksaan.
Tidak menggunakan obat-obat pembersih kewanitaan, busa spermisida, krim atau jeli selama 3 hari sebelum.
Tidak dalam keadaan hamil.
Tidak menggunakan tampon atau pembalut selama 2 hari sebelum pemeriksaan.
Mengosongkan kandung kemih, buang air kecil terlebih dahulu.
- Kapan sebaiknya Papsmear dilakukan?
10 – 12 hari setelah menstruasi
Hasil dikabarkan dapat diambil maksimal selama 2 minggu setelah pemeriksaan, tapi setelah 4 hari pun saya sudah dikabari oleh pihak RS bahwa hasilnya sudah bisa diambil.
Berikut hasil test papsmear saya.
Puji Tuhan hasilnya semua aman, tidak ada sel abnormal yang ditemukan.
Sementara untuk vaksin HPV masih belum saya lakukan karena vaksin tersebut mengharuskan adanya penundaan kehamilan selama beberapa bulan setelahnya.
Begitulah kira-kira gambaran test Papsmear yang telah saya lakukan. Yuk, langsung bergegas ke RS atau lab terdekat demi kesehatan rahim kita.
Ada yang pernah melakukannya juga? Yuk boleh banget sharing di sini 😀
SAkit ga mbak? Sering menunda untuk test karena takut sakit..he3
LikeLike
Halo Mbak,
Aku juga gituu tadinya, ternyata engga sakit sama sekali 😂😂
Yok ayok dicobaa hehee
LikeLike
sy alhamdulilah sudah sih….2 th yll…alhamdulilah bersih
LikeLike
Wah alhamdulilah ya Mba. Soalnya waswas juga ya kalo belum hehe.
LikeLike
Aku tiap pasmears takut terus mbak… Dan jadinya malah nangis deh ..
LikeLike
Waduh, kenapa gitu Mba, sakitkah?
LikeLike
Saya pernah tes papsmear ini sekitar 2 tahun yang lalu sekalian medical check up dari kantor. Alhamdulillah sih hasilnya normal. Dan ternyata biaya tesnya nggak terlalu mahal ya. Kirain sampai jutaan. Heu
LikeLike
Wah asik juga ya kalo skalian sama paket MCU kantor hehe.
Iyaa Mbak samaa, aku pikir jg awalnya mahal 😂😂 hahaha
LikeLike
makasih infonya ya, belum ngulang lagi tesnya
LikeLike
Sama2 Mba 🙂
LikeLike
Dessy salam kenal yaaa…ini pe-er banget deh test papsmear ini. aku udah pengen dari tahun kapan, sampe 2018 ini ya gak kunjung terlaksana, huhuhu…padahal sebagai perempuan kan penting banget ya. Mencegah lebih baik daripada mengobati
LikeLike
Halo kak Imel, salam kenal jugaa 🙂
Iyaa setujuu bangeeet aku juga kemaren ini galau banget mau papsmear tapi malu2 gitu kak hahah. Akhirnya tes juga deh. Ayo kak dicoba hehehe
LikeLiked by 1 person
iya, doain ya biar malesku ilang jadi gak pake ketunda-tunda lagi
LikeLiked by 1 person
Terima kasih infonya. Saya belum pernah papsmear nih soalnya 🙂
LikeLike
Sama2 Mbak Lia. makasih sudah mampir 🙂
LikeLike
Halo mba mau tanya
Bener biaya pap smear di rumah sakit azra bogor hanya 135ribuan diluar konsul dokter?
Ga sampe 500ribuan kah?
LikeLiked by 1 person
Betul Mbak 🙂
ga sampe kok.
LikeLiked by 1 person
Halo mba mw tanya,itu total keseluruhan brp y biaya papsmear nya di rs.azra ?
LikeLike
papsmearnya 135rb
konsul dokter 90rb
jadi 225rb mba 🙂
LikeLike
Halo ka…klo boleh tau nama dokter siapa ya?
LikeLike
kalo ga salah dr. Elsina sis hehe. 😊
LikeLike
Halo ka…klo boleh tau nama dokter siapa ya?
LikeLike