Dasar Membangun Rumah (Rumahan)

new house

*Update foto, Oktober 2017, rumahnya akhirnya jadi. Puji Tuhan, to God be the glory.

Halo readers, sesuai komitmen gue untuk ngepost minimal  1 cerita setiap bulannya, kali ini gue akan bahas pengalaman soal membangun rumah (rumahan), huh hah.

Ternyata ga semudah dan semurah yang gue bayangkan haha.

Banyak emosi, pikiran dan doa yang tercurahkan ke sana.

Bersyukur sih sekarang ini, setelah awalnya baru 40% selesai dan kita lanjutin pembangunannya (udah berjalan selama sebulan), sekarang udah mulai keliatan nih bentuk dalamnya. So happy, can’t wait to live there. Hoho. Estimasi beresnya di bulan September, di bulan yang sama dengan wedding anniversary kita. Itu kadonya. Tuhan Yesus baik.

Bersyukur juga karena dapet banyak masukan dari temen-temen yang punya toko bangunan alias matrial, ditambah ada juga yang kasih referensi tukang. Jadinya gue pun pakai tukang itu untuk menyelesaikan pembangunan rumah gue dan suami yang sempet mangkrak selama beberapa bulan lamanya haha. Walaupun pakai sistem borongan, dengan deal akan selesai dalam kurun waktu 3-4 bulan, kita cukup rajin sih ngecekkin setiap minggunya, dan kita melihat bahwa kerjanya rapi, sesuai dengan apa yang kita mau. Puji Tuhan.

O iya, perkiraan kasar biaya renovasi atau bangun rumah itu bisa dihitung loh, termasuk tukang dan bahan bangunannya. Ini kualitas yang udah lumayan bagus, kalo mau premium, tentunya beda.

Misal luas bangunannya 130 meter, nah dihitung 3 juta per meternya, jadi 130 meter x 3 juta = 390 juta. Ya, disesuaikan aja sama luasnya yaa.

Disini gue mau share sedikit pengetahuan yang gue pelajari selama membangun rumah (rumahan), sbb:

  1. Pemilihan Atap Rumah.

Nah, atap rumah bisa dibangun dari macem2 bahan guys, bisa pake baja ringan (yang lagi hits), bisa juga pake genteng + kayu, atau bisa juga pakai asbes + kayu, disesuaikan aja sama budget dan keinginan. Selain itu, bisa juga di dak atau di cor semua. Opsi terakhir ini yang paling mahal, tapi lumayan bagus buat mengurangi isu kebocoran yang sering melanda haha.

  1. Pemilihan Plafon Rumah.

Plafon rumah bisa dibuat dengan menggunakan GRC atau gypsum. Berikut kurang lebihnya:

  • Gypsum, kelebihan dari gypsum ini bisa dibentuk-bentuk cantik sesuai kemauan, secara estetika jauh lebih menarik. Kekurangannya, gypsum itu ga tahan air, jadi kalo sampe ada kebocoran, gypsum ini bisa rontok sedikit demi sedikit bahkan rontok/jatuh loh. Selain itu, gypsum juga ga tahan sama jamur, jadi sekalinya kena air, gampang banget jadi jamuran.
  • GRC, kelebihan dari GRC ini lebih tahan air, lebih kuat. Kekurangannya, ga bisa dibentuk-bentuk sesuai keinginan, jadi bentuknya ya standard aja.

Gue pribadi lebih milih menggunakan GRC demi keamanan, karena sebelumnya udah pernah lihat gypsum rontok dan jatuh seruangan gara-gara kena air yang bocor entah dari mana. Harga dari gypsum dan GRC ini hampir sama sih. So, let you choose yah. Bisa juga pake triplek sih kalo mau hemat.

  1. Pemilihan Keramik.

Nah untuk keramik sendiri, ada macem-macem pilihan juga, mulai dari granit (terbuat dari pasir silica), marmer sampai keramik yang umum (dibuat dari tanah liat). Bisa juga pakai vinyl (semacam karpet model kayu atau motif lainnya yang pemasangannya lebih gampang dan lebih murah, tapi vinyl nya sendiri mahal haha). Gue sendiri milih menggunakan Granit dengan motif kayu untuk keramik lantai dalam rumah dan meja dapur gue, karena lagi diskon di Depo Bangunan dan harganya jadi ga beda jauh sama keramik yang awalnya kita pingin haha. Sisanya pakai keramik dengan motif yang kita suka. Intinya kalo keramik sih, semakin bagus dan ribet motifnya, ditambah semakin ternama merk/brandnya ya semakin mahal. Silahkan disesuaikan dengan budget, karena ternyata keramik ini cukup mahal. Untuk keramik kamar mandi, lantai cuci, teras dan garasi/carport kita bisa pilih yang permukaannya lebih kasar, supaya ga licin. Sebisa mungkin, menggunakan keramik KW1, alias kualitas yang paling bagus supaya kuat dan tahan lama, karena jarang banget kan orang ganti-ganti keramik. Males banget kan kalo sampe warnanya berubah atau gampang pecah.

  1. Pemilihan Gagang Pintu

Kesannya simple, tapi ternyata pusing juga karena banyak pilihan. Sekarang ini , yang lagi kekinian adalah gagang pintu yang misah sama tempat kuncinya, dan kebetulan gue suka, jadi gue beli, walaupun secara harga memang jadi lebih mahal. Tapi kalo udah suka, gimana dong? Haha.

Memang sih musuh utama saat membangun rumah itu cuma 1, keinginan vs kemampuan (duit). HAHA.

  1. Pemilihan Peralatan Toilet

Toilet sendiri adalah tempat favorit gue haha. Gue suka air, gue suka mandi. Setelah menikah, laki gue juga jadi ketularan rajin mandi. Nah, karenanya, kita berusaha maksimal dan mencari semua peralatan mandi yang terbaik. Mulai dari Kloset duduk, wastafel, water heater, exhaust fan sampai shower. Kita beli semuanya hehe. Demi kenyamanan. Ditambah keramik yang dibuat full sampai atas, supaya dinding terlindungi dan gak gampang jamuran karena kena air terus. Untuk kloset sendiri kita pakai yang merk TOTO, sesuai masukan dari orang-orang kalo TOTO adalah merk yang paling bagus. Untuk wastafel kita pakai American Standard yang lebih murah sedikit hehe, untuk water heater kita pakai yang merk Ariston (beli aja karena keliatannya bagus),  exhaust fan merk KDK, katanya sih udah bagus. Selain peralatannya sendiri, sempet sebel juga tuh sama aksesorisnya haha. Asal tau aja, ternyata kran wastafel itu ga murah dong, apalagi kran yang modelnya keren gitu, bisa lebih mahal dari harga wastafelnya sendiri masa hahaha. Terus aksesoris buat bawahnya wastafel juga ternyata wajib dibeli kan, jadi salah juga awalnya gue pikir wastafel itu murah hahaha. Perintilan semacam pipa, pembuangan dan lain lain juga perlu diperhitungkan. Selain itu, Shower jet yang buat cebok dan nemenin kloset  juga perlu dibeli kan. Huh hah. Lumayan deh tuh budget buat kamar mandi sendiri karena ada pipa buat air panas, kran air panas dingin segala macem, yang cukup bikin gue panas dingin juga pas ngitung budgetnya hahaha.

  1. Pemilihan Garasi

Ini jadi dilema juga karena garasi bisa dibuat dari genteng, asbes, poly carbonate/ solar tuff, di dak atau cor dan lain lain. Gue pribadi masih bingung mau pake yang mana, karena masih nunggu rumah bagian dalam semuanya jadi, ngitung sisanya baru deh nentuin mau garasi model dan bahan apa haha. Wish me luck!

  1. Pemilihan Pagar & Teralis

Pagar sendiri bisa dibuat dari besi maupun stainless. Besi juga ada macem2, bisa model minimalis atau yang diukir-ukir sesuai keinginan, tentu harga mengikuti jenis bahan, ketebalan dan kerumitan. Gue sendiri prefer pakai besi dengan model minimalis. Untuk teralis, bisa disesuaikan dengan tebal besi yang mau dipakai dan model yang diingini juga.

  1. Pemilihan Cat

Cat juga ternyata dibelinya penuh pertimbangan loh, ada berbagai macam merk dengan berbagai kualitas dan harga. Selain itu, dibedain juga jenisnya, ada cat plafon, tembok, cat untuk bagian dalam (interior) dan cat untuk bagian luar (exterior, yang lebih tahan terhadap cuaca dan sinar matahari). Merk cat yang paling terkenal sih Dulux ya, dengan ketahanan warna bisa sampai 5 tahunan lebih kata yang jual mah haha. Buat cat luar, Dulux Weathershield bisa jadi referensi yang oke sesuai namanya.

  1. Pemilihan Ukuran Toren/Tangki/Tandon Air

Toren yang terkenal sih merk Penguin ya, gue sendiri akhirnya pake yang 650 L haha, kayanya kegedean sih, sebenarnya yang 520 L juga udah cukuplah buat keluarga kecil sebanyak 4 orang.

  1. Pembuatan Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela juga bisa dibuat dari bahan macem-macem, bisa dari kayu maupun aluminium (tahan air sama rayap). Kayu juga ada banyak banget jenisnya ceu, jangan sedih, ada kayu jati (paling mahal tapi kuat dan anti rayap seumur hidup katanya), kayu meranti, kayu kamper, kayu mahoni dan berbagai jenis kayu lainnya. Gue sendiri pake kayu kamper buat pintu depan dan kayu meranti buat jendela dan pintu kamar.

  1. Pemilihan Lampu

Lampu bisa pake fiting, bisa juga pake downlight biar cakep. Nah, gue pake downlight, cuma sayangnya kalo pake downlight harus pake lebih banyak lampu karena ada sisi yang ketutupan.

  1. Pemilihan Pasir

Ada pasir hitam, pasir putih, sampai pasir cimangkok. Bebas deh mau pake yang mana.

**Tempat Beli Bahan Bangunan**

Buat barang semacam pasir, semen dll segala macem bisa cari di kenalan lo supaya harganya miring, pastiin juga kalo lokasinya deket supaya ga kena ongkir haha. Selain itu, bisa cari barang-barang lainnya di Depo Bangunan atau Mitra 10, tips dan triknya gini nih, lo belanja dulu sekitar 2 juta (kalo di Depo Bangunan), bayar di kasir dulu terus bikin member, abis itu masuk lagi buat lanjut belanja dan dapet diskon 2% deh HAHAHA. Lumayan loh kalo belanjaannya banyak, yang lalu kalo diitung-itung gue dapet free wastafel deh huehe, selain itu, barang bisa dianter dan free ongkir loh. Padahal dari Depo Bangunan yang ada di Jalan Baru ke rumah gue di Ciluar situ mah lumayan jauh juga hehe. SO, tunggu apa lagi? Segeralah mampir ke Depo Bangunan / Mitra 10 terdekat buat hunting barang-barang demi terwujudnya rumah impian Anda.

Boleh konsul gratis ke gue kok. Tapi ya sebisa gue aja yaa hahaha.

Membangun rumah itu memang penuh perjuangan, ga cuma soal duit aja (ini mirip-mirip waktu ngitung budget nikahan sih), tapi perlu kesabaran juga. Selain itu, perlu yang namanya kerja sama bareng suami, ada banyak nilai dan arti dari ‘se-pa-kat’ dalam memilih berbagai jenis dan model dari bahan-bahan bangunan, mulai dari jenis dan warna keramik, cat, pintu dan sebagainya haha. Seru deh pokoknya.

So, Good luck guys!

Blessed you.

Ada yang lagi bangun rumah jugakah?

Yuk boleh sharing di sini 🙂

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s