Terkuak.

Setelah kehidupan berjalan selama 25 tahun lebih 41 hari, gue pun tau golongan darah gue.
Dari awal teman kantor gue sih udah pada taruhan kalo golongan darah gue tuh antara B atau O.
Secara gue itu pecicilan, spontan, dramatis, berisik…. dan mempesona (iya, gue nambahin sndiri iya, soalnya ga ada yang lebih bagus lg dri semua yg mrk deskripsiin).

Padahal kalo secara karakteristik orang bergolongan darah yang gue kutip dari bukunya si Park Dong Sun – Simple Thinking about Blood Type, katanya sih golongan darah B itu tidak suka mencampuri urusan orang lain, tidak suka melakukan sesuatu secara teratur, namun jika sudah menyukai sesuatu, dia akan melakukannya tanpa memedulikan yang lain, kaku, pendiam, berpikiran bebas dan banyak ide, jujur, tulus dalam pergaulan dan suka mengutarakan pikirannya yang bebas.

Ih, iya gue banget nih, pendiam. Iya, gue boong iyaa..

Di samping sejuta pesonanya, golongan darah B ternyata mudah berubah pikiran, tidak terlalu romantis, tetapi banyak juga yang ramah.

Gue banget nih, plin-plan, kurang romantic. Auo.

Sementara golongan darah O itu punya semangat hidup yang sangat kuat, idealis sekaligus realistis, saat punya tujuan biasanya sangat bersemangat, tetapi jika tujuannya menjadi kabur maka motivasinya langsung hilang, suka mengatur orang lain, juga selalu berhati-hati karena melihat orang lain sama kuat dengan dirinya, focus pada satu pekerjaan saja, makanya banyak yang bisa jadi spesialis di bidang tertentu. Selain itu golongan darah ini biasanya hidup dengan percaya diri dan banyak ide. Sementara kelemahannya orang bergolongan darah ini emosional tetapi kurang memiliki keberanian.

Hmm. Gue cukup emosional sih. Meletup-letup apalagi di saat PMS melanda. Lalala~

Nyokap gue sih AB, Bapak gue O, adek gue B.

Gue apa ya?

Hmm..

Karakter golongan darah AB macem nyokap gue itu katanya sih merupakan campuran dari golongan darah A sama B nih, yang mana bersifat realistis tapi dingin, punya kemampuan negosiasi yang sangat baik, kritikus yang berbakat dan pandai memberikan saran, walaupun pedes.

Ih bener, ini nyokap gue banget.

Di sisi lain, golongan darah AB kebanyakan aneh dan sentimental, dan cenderung menganggap remeh orang lain, sayangnya golongan ini katanya sih hobi mengkritik orang lain walaupun kadang dia tidak melakukan yang disarankannya.

Gue kadang gitu juga sih. LOL.

Sementara kalo golongan darah A itu hidupnya teratur, taat pada peraturan, peduli dan perhatian terhadap orang lain, sangat berhati-hati dalam memulai segala sesuatu yang baru, sering melakukan persiapan sempurna sebelum melakukan sesuatu, terus katanya lagi kalo golongan darah A sangat sabar dan baik hati, walaupun dia juga punya kelemahan yaitu sulit beradaptasi dalam lingkungan social yang cepat berubah.

Aduh, golongan darah gue apa ya?

Sedangkan gue sendiri kelakuannya ya begini aja, simple, ga mau ribet, ga mau mikir, asal, cepet, praktis, malas make up, dadakan, telat trus, suka lupa, sering salah kaprah dan bikin orang gemes.

Setelah gue cek via Mbah Google ternyata kemungkinan darah dari emak babeh gue yang AB sama O tuh cuma 2, antara A atau B.

Eh, ternyata hasil dari tes darah seharga Rp 25.000 yang gue jalanin, hasilnya golongan darah gue A dong.

Yak, gue tau abis ini pasti semua mata memandang ke atas, ke arah karakter golongan darah A.

Gue sibuk memutuskan untuk ngecek lagi apa engga, mengingat sebelum ninggalin laboratorium tadi gue udah mastiin banget gini ke susternya.

Adegan setelah ini berlangsung spontan, tiba-tiba abis gue bayar trs masuk lagi ke lab.

“Golongannya A ya Mba”

“Sus, beneran A?”

“Iya, bener golongan darah kamu A ya”

“Kok bisa sih? Oke sus makasih yaa”

Beranjak ke arah pintu. Balik lagi.

“Sus, fix kan ya A?”

“Iya fix, yakin”

Seharusnya kan kalo golongan darah A itu cool, tdk banyak bicara, berkarisma, mempesona, tegas, penuh perhitungan dan masih banyak lagi karakter terpendam gue berarti ya.

Oke, yaudah, gitu aja.

Ternyata gue A.

Anomali.