Ibu yang baru melahirkan seringkali terkena baby blues. Oleh karena itu, jauh sebelum melahirkan, aku sibuk mencari tau soal cara menghindarinya. So far so good hingga aku berhasil melewati 3 bulan pertama dengan cukup baik. Jadi, mari berbagi.
Mari kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Apakah baby blues itu?
Pengertian
Baby blues adalah perubahan secara emosional yang terjadi pada ibu setelah melahirkan.
Ciri – ciri
- sering menangis/merasa sedih terus menerus
- kehilangan nafsu makan
- insomnia (sulit tidur)
- mudah marah tanpa alasan yang jelas
- tidak sabaran
- cemas, gelisah
- sulit fokus
- merasa sangat lelah dan bosan
Penyebab
- perubahan hormon
- kesulitan beradaptasi
- kurangnya waktu tidur/kelelahan mengurus bayi
- kurang mempelajari persiapan sebelum dan sesudah melahirkan (mengurus anak)
Khusus poin terakhir, banyak sekali ibu yang terkena baby blues karena terlalu sibuk mempersiapkan persalinan hingga lupa mempelajari cara mengurus bayi itu sendiri — yang ternyata lumayan penuh tantangan hehe.
Tips terhindar dari baby blues, apa aja?
1. Dukungan suami
Ini mutlak diperlukan, apalagi mengingat kehamilan itu terjadi karena ulah berdua, bukan cuma salah satu pihak. LOL. Jadi, mintalah bantuan suami ketika kita mulai lelah atau stres menghadapi anak.
Aku pribadi bersyukur karena suamiku sangat suportif dan mau bantu mengurusi segala perintilan baby kecuali mandiin (belum bisa) dan bersihin pup bayi, karena bau HAHA. Terkait pembagian tugas mengurus bayi sebaiknya dibicarakan sebelum melahirkan. Khusus case yang terjadi pada suamiku yang adalah seorang gamer, jauh sebelum melahirkan, aku sibuk sounding secara terus – menerus untuk bisa membagi waktu dan membantuku mengurus bayi. Well, it works.
Intinya, sekecil apapun bantuan dari suami akan sangat berarti buat para ibu baru.
2. Dukungan orang tua
Terutama dukungan dari ibu kandung. Walaupun pada prosesnya, sangatlah natural jika terjadi salah paham/miscom, perbedaan pendapat dalam mengasuh anak, baik dengan ibu kandung maupun mertua (sudah berdasarkan survey dan pengalaman pribadi LOL).
Oleh karena itu, kita perlu lebih bijak lagi dalam memberikan respon dan menghempaskan segala masukan yang bersifat toxic supaya tetap BAHAGIA. Setelah periode kehamilan yang cukup panjang, proses persalinan yang bisa dibilang melelahkan, ditambah harus beradaptasi atas banyak hal, kita berhak kok memilih untuk tetap bahagia.
3. Miliki ART/Nanny
Sebagian besar ibu yang mengalami baby blues ternyata disebabkan oleh kesibukan mengurus bayi non stop sehingga sulit membagi waktu (untuk makan dan mandi bahkan) ditambah harus mengurus pekerjaan rumah yang merupakan rutinitas yang cukup melelahkan dan tiada berujung.
Memiliki nanny atau pengasuh bayi adalah salah satu life hack dalam mengasuh anak. Jika memang memiliki budget, mungkin bisa dipertimbangkan untuk membayar lebih demi kemudahan hidup dan supaya ibu tetap waras, terutama bagi working mom.
4. Miliki peralatan yang membantu/praktis
Jika tidak ada yang membantu di rumah, mungkin bisa dipertimbangkan untuk memiliki alat – alat berikut:
- mesin cuci
- alat untuk mengepel yang modern tanpa harus peras manual atau robot unyu nan pintar yang bisa menyapu dan mengepel sekaligus
- UV Sterilizer : aku merekomendasikan merk Upang. Peralatan semacam dot, pompa ASI dll cukup dicuci dan setelahnya dikibas – kibaskan saja sisa airnya, dan voila langsung kering dan steril setelah masuk Upang. Praktis.
- Beli dot dan perlengkapan bayi yang sering dipakai dalam jumlah banyak agar tidak perlu berkali – kali mencucinya.
- Memiliki peralatan praktis anti ribet lainnya.
5. Beli makanan di luar/catering
Memasak seringkali menjadi kegiatan yang melelahkan setelah melahirkan. Well, at least for me. hehe. Sehingga adanya catering bisa menjadi alternatif penyelamat perut, ditambah saat ini banyak aplikasi penunjang seperti Go Food dan Grab Food yang bisa kita jadikan pilihan bantuan di kala lapar dan tidak sempat memasak.
6. Miliki hobi dan tetap lakukan
Setiap orang pasti memiliki hobi. Hobiku sendiri adalah menulis blog, berjualan, dan selama pandemi ini bertambah yaitu belanja online HAHA. Poin terakhir merupakan mood booster terbaikku selama cuti lahiran kemarin hihi. Aku juga sempat sibuk berjualan dan terbukti efektif membuatku merasa produktif dan bahagia selama cuti melahirkan yang lalu. Hobi juga bisa dilakukan saat anak sudah tertidur pulas.
7. Tetap bersosialisasi
Memiliki lingkaran pertemanan yang positif adalah koentji (baca : kunci). Dalam situasi sehabis melahirkan ditambah begadang yang melelahkan sangatlah penting untuk terus mendapatkan support dan motivasi yang membangun. Hindari toxic people yang seringkali malah merusak mood tanpa solusi yang berarti. Bercerita kepada teman yang sudah lebih dahulu melahirkan/berpengalaman juga bisa jadi opsi yang melegakan hati lho.
Berbagi pengalaman dengan ibu – ibu lain di komunitas parenting juga akan sangat membantu proses pemulihan baik fisik maupun mental setelah melahirkan. Aku sendiri join grup Orami Parenting khusus Newborn.
8. Belajar terkait persiapan sebelum dan sesudah melahirkan.
Membeli buku tentang newborn dan menonton berbagai tutorial merawat bayi seperti memandikan bayi dsb bisa menjadi opsi yang bijak sebelum melahirkan. Aku pribadi merekomendasikan para calon Ibu untuk membeli buku yang berisi persiapan melahirkan karena di dalamnya ada berbagai hal yang membingungkan seputar tindak – tanduk bayi dan dibahas di sini. Contohnya, kenapa bayi sering bersin, cegukan, gumoh, muntah, bagaimana cara merawat tali pusar dsb komplit dibahas. Harganya sekitar Rp 85 ribu dan banyak dijual online, terbitan Gramedia.
9. Jangan lupa bahagia dan ikhlas menjalani peran baru sebagai ibu.
Aku sih termasuk ibu yang tidak terlalu idealis. Aku cukup menyaring informasi dan masukan yang datang hehe. Bukannya sombong, percayalah sebagai seorang Ibu aku pun menginginkan yang terbaik buat anakku, apalagi aku termasuk yang menunggu lama untuk mendapatkan anak (3 tahun). Penantian panjang ini jugalah yang menguatkan aku untuk mengasuh sendiri anakku selama cuti lahiran kemarin. Mantra lainnya : this too shall pass alias “sebentar lagi aku masuk kerja, jadi selagi bisa, aku mau punya quality time dengan anakku.”
Berikut contekan life hacks milikku dalam mengurus bayi:
- Aku pakai popok/pampers sekali pakai yang praktis dan diganti setiap 3 jam sekali, seringnya malah 4 jam sekali, sengaja aku beli merk yang cukup bagus agar aman dari ruam. Aku pakai Nepia Genki untuk newborn, ketika sudah mulai masuk usia 2 bulan aku mulai campur dengan merk lain.
- Di usia 3 bulan ini, anakku minum susu sebanyak 80 ml per 2 jam. Jika susu sudah habis dan masih melek, kadang kami memberikan empeng sebagai selingan di kala bayi masih ingin mengenyot. Khusus poin ini, aku dan suami tau ini pro kontra, jadi sesuai hati Ibu aja ya hehe.
- Kalau sudah berjuang maksimal dalam memberi ASI dan masih belum berhasil, daripada stres mending pakai susu formula alias sufor aja. Aku pun begitu. Pakai susu formula untuk malam dan ASIP untuk siang. *ini sesat, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi hehe. ASI Booster
- Istirahat yang cukup, ikut tidur ketika bayi tidur, bergantian dengan suami mengasuh bayi ketika merasa lelah.
- Walaupun sibuk, aku tetap menyempatkan diri untuk makan, minum, mandi.
- Poin terakhir, saat ini aku juga menggunakan jasa pengasuh bayi hehe.
Kalau kalian merasa baby blues ini sudah tidak tertahankan, silahkan mampir dan berkonsultasi online gratisan di mulaiceritayuk.com
Sekian tips dan trik agar terhindar dari baby blues versiku. Semoga bermanfaat.
makasih sharingnya
LikeLike
sama2 Mba 😊😊
LikeLike
[…] Bahkan seorang ibu yang baru saja melahirkanpun bisa mengalami stress, atau yang lebih di kenal dengan baby blues (baca selengkapnya disini) […]
LikeLike