Kenapa Punya Dana Darurat itu Penting?

Pandemi buatku pribadi, ngajarin banyak hal. Salah satunya ngajarin kalau segala sesuatunya mungkin terjadi. Walau aku ga ngalamin langsung, tapi pas tau banyak orang yang aku kenal ngerasain kena pemotongan gaji atau PHK, jadi lesson learned kalau DANA DARURAT itu penting banget. Kita harus punya dana darurat buat antisipasi hal – hal yang ga terduga kayak pandemi gini. Jadi, apa sih dana darurat dan berapa besar sih nilai idealnya? Yuk kita bahas dan siapin bareng.

Apa sih dana darurat itu?

Jadi dana darurat adalah dana yang sengaja kita siapin untuk kebutuhan yang bersifat mendadak dan mendesak, darurat gitulah. Contohnya: misal amit – amit nih ada anggota keluarga kita yang tiba – tiba

sakit,

meninggal,

kena pemotongan gaji,

PHK,

kecelakaan atau sakit keras sampe ga bisa kerja lagi,

dan sebagainya.

Serem banget kan ngebayanginnya?

Nah, karena banyak hal – hal yang kita ga bisa duga, penting banget punya dana darurat yang stand by kapan aja kita perluin. Aku sendiri siapin dana darurat di reksa dana pasar uang yang diinvestasiinnya di deposito dan obligasi. Waktu cairinnya sekitar 3 hari kerja. Amit – amit ada apa – apa, rencana sih akan pakai kartu kredit dulu sambil nunggu waktu 3 hari untuk cairin reksa dana itu. Sebagian dana darurat lagi ada di tabungan cuma angkanya ga terlalu besar karena return di bank itu bisa dibilang kurang menarik.

Berapa besar dana darurat yang perlu kita siapin?

Jawabannya, tergantung kondisi kita. Buat kalian yang masih single, perlu nyiapin dana darurat sebanyak 3-6 kali pengeluaran rutin bulanan dan bagi yang sudah menikah perlu nyiapin 6-12 kali pengeluaran rutin bulanan. Malah banyak sumber bilang, kalau selama pandemi yang susah ditebak kapan berakhirnya ini, kita perlu nyiapin dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan alias siap dana untuk cover kebutuhan selama setahun ke depan. Well, we’ll never know.

Asuransi.

Selain dana darurat, menurutku asuransi juga ga kalah penting. Kenapa? Pasti kita pernah denger kan kejadian di mana ada keluarga yang harus keluarin uang sampe habis – habisan buat biaya berobat bahkan sampai harus jual semuanya atau ngutang – ngutang. Ga mau kan sampe kejadian di kita? Karena itu, tanpa disponsori oleh asuransi manapun, menurutku pribadi, punya asuransi terutama asuransi kesehatan tuh penting banget buat kita. Minimal banget sekarang itu punya BPJS Kesehatan lah ya.

Aku dan suami sementara ini masih ngandelin asuransi dari kantor suamiku yang cover 90% biaya rawat jalan dan 100% rawat inap, anakku pun dicover bahkan sampe biaya imunisasi dan melahirkan yang lalu. Mungkin nanti sekitar umur 40an, baru mulai nyari asuransi pribadi buat jaga – jaga karena asuransi dari perusahaan kan pasti berakhir begitu suami pensiun.

Dari pengalamanku sebelumnya (kita ada asuransi jiwa juga), buat ikut asuransi ini perlu cari agent yang enak ngejelasinnya, ga cuma orientasi pada cuan, tapi lebih ke menjawab kebutuhan si calon customernya. Kalau kalian sekiranya perlu yang cover kesehatan, please banget fokus aja ambil asuransi yang full cover kesehatan tanpa embel – embel investasi (ini pengalaman pribadi pernah nutup asuransi model gini hehe). Kalau kalian mau ninggalin warisan buat keluarga, ya ambillah asuransi jiwa. Kalau mau investasi, better terpisah, ga usah join di embel – embel asuransi hehehe, sorry not sorry nih buat para agent asuransi. Kalau aku sendiri prefer invest sendiri karena sekarang banyak pilihannya, mulai dari deposito, emas, saham dan reksa dana yang bahkan bisa kita kontrol sendiri.

Sekian bahasan soal dana darurat dan pentingnya asuransi di masa pandemi ini. Semoga bermanfaat dan bisa bikin kita lebih semangat cari uang dan terus berjaga – jaga demi masa depan yang penuh pengharapan.