Gampang banget ya diucapin. Seandainya kita bisa menikmati hidup segampang mengucapkan kata bersyukur pasti hidup kita terasa bahagia banget kan.
Hari ini gue mau share bagaimana gue diingatkan akhir-akhir ini untuk lebih bersyukur, bahkan Tuhan pakai teman gue buat mengingatkan, sekaligus menguatkan.
Dia bilang, “hidup lo itu adalah bukti nyata penyertaan Tuhan banget, mulai dari lo menikah, lo pengen punya rumah, bahkan punya kerjaan di Bogor. Lo tinggal ikutin aja apa maunya Tuhan, tinggal menikmati dan menjalani hidup lo. Hidup lo itu udah enak.”
Intinya kurang lebih begitu. Gue tertegun loh.
Iya juga yah. Kadang kita dipusingkan dengan apa yang kita ga punya, dengan perasaan envy sometimes, yang pada akhirnya malah membunuh semangat kita perlahan-lahan.
Padahal bersyukur itu bisa dibilang mudah.
Pagi hari bangun, masih bisa bernafas, itu ga bisa dibilang cuma biasa aja loh. Ada juga kan orang yang besok paginya ditemukan dalam keadaan sudah terbujur kaku. See? Mari bersyukur untuk setiap nafas kehidupan yang masih Tuhan percayakan.
Ketika kita masih memiliki orang-orang terdekat, yang begitu peduli, begitu mencintai kita apa adanya, sudah sepatutnya bersyukur. Gue pribadi bersyukur karena gue punya orang-orang yang dengan rela hati selalu menjadi jawaban dan memberikan solusi atas setiap curahan hati gue.
Let me say that, Terima kasih Tuhan.
Bahkan untuk pekerjaan yang gue punya pun, sudah sepatutnya gue bersyukur. Dulu itu gue memimpikan jadi wanita karir yang bekerja di ibukota dengan gaji tinggi dan kehidupan sosialita haha. Tapi setelah menjalani proses banting tulang bahkan kuliah di ibukota, ternyata tidak semudah kelihatannya, tapi gue mengucap syukur karena toh Tuhan kasih gue kesempatan untuk melihat dunia yang selama ini gue impikan.
Saat ini gue harusnya lebih bersyukur karena gue punya pekerjaan di Bogor, yang dalam hitungan bulan lagi (maybe Oktober), akan jadi sangat dekat dengan rumah yang gue akan tinggali bersama suami gue, cuma sekitar 15 menit dari rumah. Terlepas dari itu, gue pun harus bersyukur karena setelah penantian 1 tahun lamanya, rumah itu akan segera jadi juga. Penantian berharga banget rasanya, lalu nyanyi lagunya si Rizky hahaha.
Dalam proses pembangunan rumah juga, Tuhan perlengkapi kita banget, dengan tukang yang mahir di bidangnya. Ditambah adanya support dari teman gue yang punya toko bangunan, sukses menjadikan gue mendapatkan harga mureh tapi kualitas oke dann, rumah gue saat ini pun sudah terbangun sekitar 75% dengan budget yang Tuhan datangkan juga dengan caraNya yang ajaib. Iya, gue harusnya bersyukur. Melihat jauh ke dalam berkat yang gue terima, bukan terus meminta apa yang belum gue miliki saat ini.
Gue juga harusnya bersyukur karena gue punya suami yang sabar banget, selalu ada buat gue, selalu bisa nenangin gue bahkan selalu berusaha untuk memberikan kehidupan terbaik buat gue.
I’m more than just blessed. Sampai di poin kehidupan ini, gue cukup terharu karena ternyata Tuhan baik banget sama gue yaa.
Bahkan untuk Mama gue, yang saat ini dalam keadaan sehat, masih aktif bekerja, masih bisa beli apa yang dia butuhkan sendiri, bisa kemana-mana dengan nyetir sendiri, bahkan bisa secara berkala jalan-jalan sendiri ke tempat-tempat yang dia ingin kunjungi. Gue seharusnya bersyukur juga karena bahkan uang yang setiap bulannya gue kasih mungkin cuma kecil banget nilainya dibandingkan sama apa yang dia masih dapatkan setiap bulannya. O iya, bahkan beberapa kali gue diajak liburan gratisan sama dia, sekalipun gue udah punya suami loh.
Juga untuk adik gue satu-satunya, sekarang dia udah kerja, bahkan gajinya lebih tinggi dari gue. Malahan bisa kasih nyokap gue uang yang jauh lebih gede dari yang biasa gue kasih ahaha. Kadang malah jadi traktir gue, duh mak hahaha.
Hidup gue kurang apa cobak? Kurang piknik? Engga. Kurang bersyukur!
Hahaha.
Hari ini gue diingatkan untuk kembali bersyukur. Belajar untuk menghitung banyaknya berkat yang gue terima, entah besar atau kecil, itu semua anugerah, semacam kasih karunia yang Tuhan berikan berlimpah untuk gue.
Tugas gue cuma satu, ketika gue dikasihi, gue harus lebih lagi mengasihi orang lain.
Ketika gue diberkati sedemikian rupa, entah besar atau kecil, ukuran tidaklah penting, gue harus bisa memberkati orang lain dengan apa yang gue punya. Karena orang ga peduli loh , mereka cuma lihat seberapa kita peduli /care sama mereka.
O iya satu lagi, sebenarnya akhir-akhir ini banyak banget orang yang cuma butuh didengerin, tanpa dikasih solusi bahkan.
Jadi, cukuplah kita ada di sisinya dengerin semua keluh kesahnya, then you sudah jadi berkat hohoho.
Ini visi dan misi baru gue. Bersyukur, Menjadi Berkat.
How about you?
“Bahagia itu sederhana. Sesederhana kita memaknainya”
**Sekedar corat coret yang penuh makna, sekaligus pengingat buat gue pribadi, semoga bisa jadi berkat juga ya buat kalian yang baca*
Dessy Donat. 21 Agustus 2017
Sepakat mbak. Melihat segala nikmat yang telah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita, selayaknya kita terus bersyukur
LikeLike
Trima kasih sdh mampir ya Mbak.
Iya Mba, marii kita bersyukur terus hehe 🙂
LikeLike
Tfs mba, salam kenal ha😀
LikeLike
Halo mbak sandra,
Salam kenal juga 🙂
Makasih sdh mampir..
LikeLike