Sebelum menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, kita harus terlebih dahulu tau akan mengajukan visa ke Kedutaan mana, yang bisa didasarkan pada :
- Tujuan utama (terpenting) dalam perjalananmu, misal : mau menghadiri pernikahan saudara atau seminar internasional di Paris, berarti ajuinnya ke Paris (harus lampirkan undangannya)
- Negara yang paling lama dikunjungi
- Jika durasi perjalanan antar negaranya sama lamanya, ajukan visa ke negara yang menjadi pendaratan pertamamu
*Untuk case aku, karena aku ikut tour Europe dan paling lama stay di Paris (3 hari), jadi ngajuinnya lewat Paris.
Sementara dokumen yang dibutuhkan:
- Fotokopi KTP
- Fotokopi Kartu Keluarga/KK
- Fotokopi Akte Lahir
- Surat sponsor kerja yang menyatakan ijin atasan atas cuti kita (tanggal berapa), kalau bisa ada info gaji pokok kita, dan posisi/jabatan kita di kantor
- Surat referensi bank, bisa dilihat di sini cara buatnya.
Supaya aman, bisa minta surat keterangan dari bank yang nunjukkin berapa uang yang ada di rekening kita, sering disebut Surat Referensi Bank. Dari tour sih suruh nyiapin duit 50 juta di rekening, padahal ga penting – penting amat kok. Aku sempet bikin tapi pas interview itu sisa duit tinggal 18 juta di rekening dan dapet kok hehe
- Print out rekening bank 3 bulan
- Surat keterangan gaji (3 bulan ke belakang)
- Pas foto 3,5 x 4,5 cm, background putih, proporsi 75% (2 lembar)
Drama bikin foto buat visa bisa dilihat di sini.
- Karena aku sudah menikah, diminta Akta Nikah, beserta surat konfirmasi ijin dari suami
- Kalau untuk nyokap, karena sudah ditinggal meninggal oleh bokap, harus ada Akta Kematian
- Katanya lagi, kalau kita punya aset di sini, misal sertifikat rumah, BPKB kendaraan dan sebagainya bisa juga dibawa buat jaminan kita akan balik lagi ke Indonesia, ga stay di sana.
- Bukti pemesanan tiket pesawat dan hotel selama tinggal di sana, harus komplit tiket pulang pergi, hotel dari hari pertama sampai terakhir.
- Paspor asli, beserta paspor lama
Biayanya 60 Euro kalau ngurus sendiri, tapi kemarin pakai agent dari Panorama Tour Rp 1,72 juta/orang.
Jadi prosedurnya :
- Kita siapin dokumen yang diperluin, kalau aku sih kasih ke pihak Panorama untuk dia cek dan kirim ke kantor TLS Jakarta
- Bayar visanya (kemarin lewat tour, jadi langsung bayar di Panorama Tour Botani)
- Dibuatin janji interview, kemarin ini dapet tanggal 23 April 2019 jam 13.00 WIB di TLS Jakarta, alamatnya : Menara Anugrah, Lingkar Mega Kuningan, Kec. Setiabudi, Jaksel. Kemarin ini naik kereta karena ga tau persisnya, pergi turun di stasiun Tebet, pulangnya ternyata lebih deket ke stasiun Cawang. Ada note-nya : Jadwal yang sudah confirm, tidak bisa di reschedule (walaupun itu jadwalnya tuh dikasihnya tiba – tiba). Jadi, pada prakteknya sekalipun kita berdomisili di Bandung atau Medan sekalipun, kita harus ke Jakarta loh untuk bikin visanya. Kecuali udah pernah foto dan sidik jari – punya visa sebelumnya, ga perlu lagi dateng ke Jakarta.
- Sampe TKP, karena kebetulan belum jam 1, ga boleh naik lift ke atas dong, disuruh nunggu sampe jam 12.45 WIB, bener – bener dijagain sama securitynya
- Sampe Lantai 3, kita disuruh ngumpulin handphone kita ke orang agent, terus disuruh buka isi tas dan dicek gitu lewat semacam pintu apa tuh yang ada di mall – mall pas masuk hehe
- Terus baris ngantri untuk dipanggil masuk ke ruang tunggu, setelah masuk di ruang tunggu, kita pun akan dipanggil namanya untuk masuk ke ruangan yang ada gorden putihnya, di sana cepet banget, cuma diminta finger print empat jari kanan, empat jari kiri (semuanya tanpa jempol ya), baru dilanjut 2 jempol kanan kiri, abis itu foto (yang hasil fotonya entah kenapa jelek padahal kitanya udah dandan segala rupa haha, macem foto hasil KTP gitu deh – dan akan muncul fotonya di visa kita huhu), abis itu selesai, disuruh pencet tombol hijau, yang setelah aku perhatikan ada emoticon senyumnya, means kita puas sama hasil pelayanan timnya mereka. haha.
O iya, bahkan cuma ditanya nama lengkap, ga ada interview lainnya. Sempet diliat juga sih isi paspor kita, udah ke mana aja gitu. Nyokap pun sama, ga ditanya apa – apa, temen aku yang pergi sendiri dibantu agent juga ga ditanya apa – apa katanya. Katanya sih memang Kedutaan Paris ini lebih gampil alias ga ribet dibandingkan Kedutaan lainnya.
Udah dong selesai, total ngantri dsb kurang dari 30 menit kebetulan kemarin ini, lagi sepi sih. Tapi untuk jadwal interviewnya itu ga boleh telat loh, kalau sampai telat, per orang kena denda Rp 450,000. Sungguh pedas kan. Jadi, be on time, di bawah menara Anugrah situ ada Resto Bumbu Desa buat makan siang jadi bisa makan dulu di situ daripada harus cari tempat makan jauh – jauh.
Abis itu, proses pengambilan paspor maksimal 10 hari kerja, bisa lebih cepat. Jadi kalau aku interview tgl. 23 April 2019, estimasi pengambilan paspor tanggal 7 Mei 2019, cuma ada temenku yang cuma dalam waktu 3 hari udah jadi dong, dia pake agent juga, tapi katanya cuma dapet 1 bulanan jangka waktu visanya (karena dia pake dummy tiket yang terlalu mepet tanggalnya). Jadinya malah ga kepake dan harus bikin lagi, tapi don’t worry, kalau kita udah punya visa Schengen, kita bisa buat lagi visa tanpa perlu dateng dan biometrik (foto + finger print) ke Kedutaan, jadi lebih gampang deh. Tapi tetep bayar lagi hehe. Lumayan juga.
Aku agak lupa pastinya, tapi sekitar semingguan setelahnya, visaku dikabarkan sudah jadi dan dapat masa berlaku 6 bulan, multiple entry. Puji Tuhan.
Visa Hack.
Ternyata ngurus sendiri juga gampang katanya.
- Untuk dummy ticket ga perlu beli ke travel agent, bisa beli lewat KLM.
- Asuransi bisa beli sendiri, lewat online, bisa beli di AXA atau lewat Futuready dengan berbagai pilihan asuransi, suka ada diskon juga katanya. Gambarannya : asuransi 13 hari sekitar Rp 400 ribu
- Dummy hotel bisa lewat booking (dot) com atau hostel (dot) com, pilih yang free cancellation
Mudah bukan? Hehe.
Intinya, bookingan tiket harus ada dari malam pertama sampai sampai akhir hari, harus sesuai juga dengan tanggal di tiket pulang pergi.
Good luck, readers!
Baca Juga : Europe trip Jerman & Belanda
makasih infonya
LikeLike
sama2
LikeLike
[…] UPDATE : Setelah gagal dapat visa Amrik, akhirnya kita beralih dan dapat visa Schengen. Bisa ditengok di sini ceritanya: Bikin Visa Schengen Ternyata Gampang […]
LikeLike
Kak mau tanya. Untuk dummy ticket kan biasa berlaku hanya 48 jam.
Sedangkan untuk visa biasa prosesnya 2 mingguan. Kalau pas kedutaan ngecek reservasi ticket pesawatnya udah hangus gimana yea
LikeLike
nah, ini sorry bangeet aku kurang tau hehe. karena yg lalu diurusin travel.. sorry yaa..
LikeLike
Hi kk, mau nanya donk
Di sekitar TLS ada tempat buat ngeprint semacam snapy ngga?
Ak rencana pagi2 sebelum interview mau buat dummy ticket dulu
Thx before
LikeLike
halo, katanya ada, cuma jujur aku kurang tau lokasi tepatnya. hehe
LikeLike
[…] Cara Buat Visa Schengen […]
LikeLike
[…] Baca Juga : Bikin Visa Schengen itu Gampang […]
LikeLike